PUISI PANTAI
oleh: SABDA ALAM
kubiarkan ombak mengusap
kedua kakiku seperti menari-nari
dalam buaian keceriaan kalbumu
kupandang jauh
jauh di ufuk kebiruan berpadu
yang menyatukan langit dan laut
namun waktupun sekejap berlalu
beranjak dari pesona
dengan hamparan pasir putihmu
debur ombak yang berdebar
dan keceriaan anak-anak tertawa
tersenyum serta lesung pipimu
bak guratan pasir jemari-jemari lentik
yang sesekali gelombang menyapanya
waktu yang tak pernah kembali
berjalan bahkan berlari
ijinkanlah kutemui
bukan sekedar untaian mimpi
kan kubasuh kakiku di pantaimu
* * *
Sore Hari di Tepi Pantai
Puisi SABDA ALAM
Ketika mentari mulai tenggelam
Langit terlihat sangat indah
Gulungan ombak yang menari-nari
Menambah keindahan sore itu
Ditemani angin sepoi-sepoi
Dalam duduk, aku termenung
Teringat Sosok Sang Pencipta
Dalam hati aku berbisik
Tuhan
Alam indah ini
Kau ciptakan dengan begitu sempurna
Kini, ku sadari betapa Maha Kuasanya Engkau
Air mata Bumi
Puisi SABDA ALAM
Dulu...
Pemandangan hijau begitu lapang
Buat mata nan tubuh
Terasa segar
Namun...
Kini bumi mulai nangis
Marah sebab kecewa
Pada ulah dan tingkah manusia
Sadarkah kalian?
Banjir,
Longsor,
Gempa bumi,
Itu bagian dari air mata bumi yang marah
Sadarlah wahai manusia!
Renungkan semua ulah dan tingkahmu,
Renungkan nasib anak cucumu kelak
Sebab air mata bumi
Kini mulai berjatuhan
Puisi Pantai
oleh SABDA ALAM
Kemilau sang surya menyambut datangnya fajar
Kubuka jendela mata ini
Kudengar alunan camar bernyanyi
Kurasakan hembusan angin bertiup kencang
Suasana yang sepi…
Ombak bergulung – gulung berkejaran
Baru kusadari
Betapa indah rahasia Illahi
Sang Khaliq menciptakan semua ini
Agar kita dapat merasakan..,
Keindahan…
Kesejukan…
Kasih sayang yang beliau beri..
Talangsari
oleh Sri Rejeki Bu Sri
Pada liku bukitmu
pernah kutitipkan cinta
pada semilir anginmu
pernah kutitip rindu
pada jembatan besi talangsari
pernah kusemat asa
tiga windu hampir berlalu
kini semua telah tiada
bukitmu tak lagi tersipu merona
anginmu tak lagi lembut menggoda
Senja Menyapa
Puisi SABDA ALAM
Senja hari telah menanti.. betapa indahnya ke Agungan Tuhan
insan bahagia memadu kasih..
Senja hari telah tiba ..
Anggun nya sungguh menyejukkan hati
Senja hari menggantikan terang
dimana saat keromantisan tiba.
Alangkah indahnya Senja hari.
Belantara Nan Perawan
oleh SABDA ALAM
Melangkah perlahan, di antara pucuk dedaunan
Bersama angin yang mengalir, menyusuri sela-sela batu di lereng gunung
Hangatnya atmosfir di relung hati membaur aroma nafasmu
Semakin dekat, semakin kurasa himpitan mesra pepohonan
Sayang,
Harum.., wangi tubuhmu
Mendesak asa tuk mengejar
Semakin dekat.., semakin hangat
canda,
tawa,
sanjungan,
cubitan kecil,
lirikan nakal,
menghimpit tarikan napas demi napas
Sayang,
Senyum segar nan memikat hati
Mengundang naluri tuk memiliki
Semakin dekat.., semakin hangat
biru,
hijau
putih,
kuning,
jingga,
merah,
Menerbangkan rasa yang menggelora
Menggoda hasrat membara
Menyala, membakar segala yang ada
Sayang, tahukah dirimu
Indah,
Cantik,
Wangi,
Segar,
Merangsang?
Sayang,
Jangan sentuh dia
Jangan ambil dia
Jangan rusak dia
Jangan telanjangi dia
Sayang,
Belantara nan perawan
Menjadi penyimpan air kehidupan
Jangan ambil hutanku
Agar tetap lestari,
Menjaga kekasih tercinta
Keindahan alam Indonesia memang tiada duanya. Dan salah satu partisipasi kecil kita dalam melestarikan keindahan alam adalah dengan mengabadikannya dalam puisi. So, mari kita membuat puisi-puisi alamagar mereka tetap lestari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar